
Target-Measure-Act: A Proven Framework to Tackle Food Loss and Waste
The “Target-Measure-Act” framework is a comprehensive and results-oriented methodology designed to empower and support businesses in their efforts to reduce food loss and waste. This structured approach is closely aligned with the United Nations’ Sustainable Development Goal (SDG) 12.3, which seeks to halve global food loss and waste per capita by the year 2030.
This framework has proven its potential, as it was successfully adopted by the UK Food and Drink Pact (formerly Courtauld 2030), a voluntary agreement similar to GRASP 2030 in the UK. Between 2010 and 2012, its implementation prevented 1.7 million tons of food waste, cut carbon emissions by 5 million tons, and saved businesses over £3 billion. Moreover, by 2020, over 10 major businesses with at least 20 of their supply chains had embraced the framework, achieving substantial reductions in food loss and waste.
Target: Setting Actionable Goals
The first pillar of the framework emphasizes the importance of establishing clear, measurable, and ambitious targets. Setting specific goals not only drives action but also cultivates accountability and focus.
The framework encourage business to adopt targets that align with or exceed the SDG 12.3 objective of cutting food waste by 50% by 2030 across business operations. These targets should follow the SMART criteria – Specific, Measurable, Achievable, Relevant, and Time-bound – ensuring they are both practical and impactful.
Measure: Data-Driven Insights and Analysis
Measurement is a necessary cornerstone of effective waste reduction strategies. Accurate and consistent data collection always enables business to understand the scale of their food loss and waste and identify key areas for intervention. Businesses are encouraged to conduct comprehensive assessments using standardized methodologies.
By tracking progress over time, business can uncover patterns, address inefficiencies, and refine their strategies. Transparent reporting of food loss and waste data is also vital, fostering collective progress and accountability across the industry.
Act: Implementing Targeted Strategies for Positive Change
With targets set and insights gained, the next step is to act decisively. There are 3 action focuses recommended for GRASP 2030 signatories:
- Reducing food loss and waste in operations in Indonesia.
- Collaborate with supply chain partners to reduce food loss and waste.
- Supporting communities to reduce food loss and waste.
To help business taking actions, GRASP 2030 provide practical toolkits and guidance, empowering businesses to take effective and sustainable actions.
Demonstrating Progress: Real-World Impact of the Framework
The Target-Measure-Act framework proves that a structured, goal-oriented approach can drive real industry progress. It fosters collaboration, sets measurable targets, and leverages data for impactful action. By implementing this method, businesses can tackle food loss waste, support SDG 12.3, and build a culture of accountability. Scaling this approach is key to a more sustainable food system.
How GRASP 2030 can help?
GRASP 2030 (Gotong Royong Atasi Susut & Sisa Pangan di Tahun 2030) is a voluntary agreement, initiated by the Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD), to unite businesses and key stakeholders across Indonesia’s food system. Its primary mission is to cut food loss and waste (FLW) in half by 2030, aligning with SDG 12.3.
Since its launch in September 2021, GRASP 2030 has gathered over 20 members from diverse sectors—food and beverage, hospitality, startups, think tanks, food donation organizations, and retail—fostering collaboration across the food system.
GRASP 2030 encourage businesses to use the Target-Measure-Act framework, enabling businesses to take strategic and measurable actions. By providing practical toolkits, data-driven insights, and a collaborative platform, GRASP 2030 empowers businesses to identify inefficiencies, implement solutions, and track progress. Through collective action, it not only reduces FLW but also enhances environmental sustainability, social well-being, and economic resilience across Indonesia.
Get in touch to find out more about GRASP 2030
================================================================================================
— versi Bahasa Indonesia —
Target-Ukur-Aksi: Metode yang Terbukti Mengatasi Susut dan Sisa Pangan
Metode Target-Ukur-Aksi (Target-Measure-Act) adalah metode komprehensif dan berorientasi pada hasil yang dirancang untuk membantu bisnis dalam upaya mereka mengurangi susut dan sisa pangan (food loss and waste). Pendekatan terstruktur ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 12.3 yang menargetkan pengurangan separuh susut dan sisa pangan global per kapita pada tahun 2030.
Kerangka ini telah terbukti efektif diterapkan oleh UK Food and Drink Pact (sebelumnya bernama Courtauld 2030), sebuah perjanjian sukarela di Inggris yang serupa dengan GRASP 2030. Antara tahun 2010 dan 2012, penerapan metode ini berhasil mencegah 1,7 juta ton makanan terbuang, mengurangi 5 juta ton emisi karbon, dan menghemat biaya bisnis lebih dari £3 miliar. Hingga tahun 2020, lebih dari 10 perusahaan besar dengan setidaknya 20 rantai pasokannya telah menerapkan metode ini dan berhasil mengurangi susut dan sisa pangan secara signifikan.
Target: Menetapkan Tujuan yang Dapat Ditindaklanjuti
Langkah pertama dalam metode ini adalah menetapkan target yang jelas, terukur, dan ambisius. Menetapkan tujuan spesifik tidak hanya mendorong aksi tetapi juga membangun akuntabilitas dan fokus pada tindakan yang diambil.
Metode ini mendorong bisnis untuk menetapkan target yang selaras atau bahkan melampaui SDG 12.3, yaitu mengurangi susut dan sisa pangan hingga 50% pada tahun 2030 dalam operasional bisnis mereka. Target ini harus mengikuti prinsip SMART (Spesifik, Terukur, Dapat Dicapai, Relevan, dan Berbatas Waktu), sehingga lebih realistis dan berdampak.
Ukur: Wawasan dan Analisis Berbasis Data
Pengukuran menjadi landasan dalam strategi pengurangan limbah pangan yang efektif. Pengumpulan data yang akurat dan konsisten memungkinkan bisnis memahami skala susut dan sisa pangan mereka, serta mengidentifikasi area yang perlu intervensi.
Bisnis didorong untuk melakukan penilaian menyeluruh dengan metode yang terstandarisasi agar dapat melacak progres dari waktu ke waktu. Data yang dikumpulkan akan membantu bisnis mengidentifikasi pola dan titik inefisiensi, serta menyempurnakan strategi. Pelaporan transparan juga menjadi kunci untuk mendorong kemajuan bersama dan meningkatkan akuntabilitas di seluruh industri.
Aksi: Menerapkan Strategi Berdasarkan Target untuk Perubahan Positif
Setelah target ditetapkan dan data dianalisis, langkah selanjutnya adalah mengambil tindakan nyata. GRASP 2030 merekomendasikan tiga fokus utama bagi para penandatangan:
- Mengurangi susut dan sisa pangan di operasi bisnis di Indonesia.
- Berkolaborasi dengan mitra rantai pasok untuk mengurangi susut dan sisa pangan.
- Mendukung komunitas dalam mengatasi susut dan sisa pangan.
Untuk membantu bisnis mengambil langkah nyata, GRASP 2030 menyediakan panduan praktis dan alat bantu agar bisnis dapat menjalankan strategi yang efektif dan berkelanjutan.
Progres Nyata dari Penerapan Metode Target-Ukur-Aksi
Metode Target-Ukur-Aksi membuktikan bahwa pendekatan yang terstruktur dan berorientasi pada tujuan dapat mendorong kemajuan industri secara nyata. Metode ini mendorong bisnis memperkuat kolaborasi, menetapkan target yang dapat diukur, dan memanfaatkan data untuk aksi yang berdampak. Dengan menerapkan metode ini, bisnis dapat mengatasi susut dan sisa pangan, mendukung SDG 12.3, serta membangun akuntabilitas. Mengadopsi dan memperluas metode ini adalah langkah penting menuju sistem pangan yang lebih berkelanjutan.
Bagaimana GRASP 2030 Dapat Membantu?
GRASP 2030 (Gotong Royong Atasi Susut & Sisa Pangan di Tahun 2030) adalah perjanjian sukarela (voluntary agreement) yang diinisiasi oleh Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) untuk menyatukan bisnis dan pemangku kepentingan lain dalam upaya mengurangi susut dan sisa pangan hingga 50% pada tahun 2030, sesuai dengan SDG 12.3.
Sejak diluncurkan pada September 2021, GRASP 2030 telah menghimpun lebih dari 20 anggota dari berbagai sektor—termasuk industri makanan dan minuman, perhotelan, startup, think tank, bank pangan, dan ritel—untuk mendorong kolaborasi di seluruh sistem pangan.
GRASP 2030 mendorong bisnis untuk menerapkan kerangka Target-Ukur-Aksi yang memungkinkan mereka mengambil langkah strategis dan terukur. Dengan menyediakan panduan praktis, wawasan berbasis data, dan platform kolaboratif, GRASP 2030 membantu bisnis mengidentifikasi inefisiensi, menerapkan solusi, serta memantau kemajuan bisnis. Melalui aksi kolektif, inisiatif ini tidak hanya mengurangi susut dan sisa pangan, tetapi juga meningkatkan keberlanjutan lingkungan, kesejahteraan sosial, dan ketahanan ekonomi di seluruh Indonesia.
Hubungi kami untuk mengetahui lebih lanjut tentang GRASP 2030